RSS

Tahapan pada Network Development Life Cycle (NDLC)

26 Jul

    1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul,
    analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode
    yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;

    a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen
    atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan
    lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan
    brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor
    tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda

    b. survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey
    langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran
    seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat
    ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang
    dilakukan.

    c. membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga
    dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint
    dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan
    dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir
    dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi
    menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.

    d. menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu
    dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa
    menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
    • User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik
    yang ada, level teknis user
    • Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data
    yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan
    • Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan
    yang sudah ada dalam mengamankan data.
    • Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol,
    monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana
    pengembangan kedepan
    • Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem
    keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.

    2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat
    gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan
    gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa
    berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan
    sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun.
    Biasanya hasil dari design berupa ;

    a. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles,
    perkabelan, titik akses dan sebagainya)

    b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada

    3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi
    dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM,
    dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan
    dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun
    karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya
    menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign.

    4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya.
    Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di
    design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari
    berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji
    dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
    Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ;

    a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,

    b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan

    c. team work yang tidak solid

    d. peralatan pendukung dari vendor
    makanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil
    mungkin hambatan-hambatan yang ada.

    5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting,
    agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan
    awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
    Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ;

    a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem
    yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security),

    b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime,
    troughput)

    c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan komunikasi
    secara umum secara terpusat atau tersebar
    Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan
    pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.

    6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus
    adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang
    telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability
    terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan strategi
    bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment
    dengan strategi bisnis perusahaan.

 
Leave a comment

Posted by on July 26, 2010 in Lounge

 

Leave a comment