-
1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul,
analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode
yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;
a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen
atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan
lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan
brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor
tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda
b. survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey
langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran
seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat
ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang
dilakukan.
c. membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga
dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual atau blueprint
dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan
dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir
dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi
menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.
d. menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu
dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa
menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
• User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik
yang ada, level teknis user
• Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data
yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan
• Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan
yang sudah ada dalam mengamankan data.
• Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol,
monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana
pengembangan kedepan
• Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem
keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.
2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat
gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan
gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa
berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan
sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun.
Biasanya hasil dari design berupa ;
a. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles,
perkabelan, titik akses dan sebagainya)
b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada
3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi
dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM,
dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan
dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun
karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya
menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign.
4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya.
Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di
design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari
berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji
dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ;
a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,
b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan
c. team work yang tidak solid
d. peralatan pendukung dari vendor
makanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil
mungkin hambatan-hambatan yang ada.
5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting,
agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan
awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ;
a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem
yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security),
b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime,
troughput)
c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan komunikasi
secara umum secara terpusat atau tersebar
Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan
pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.
6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus
adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang
telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability
terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan strategi
bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment
dengan strategi bisnis perusahaan.